MAKALAH
Trend dan Issue Keperwatan Anak
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah IKD III
Di susun oleh
Dais Lukman Nurhakim
|
KHGC13052
|
Intan Aulia
|
KHGC13063
|
Kusdinar
|
KHGC13066
|
Muhamad Burhana R
|
KHGC13070
|
Resty Ariani Putri
|
KHGC13074
|
Yulianti
|
KHGC13084
|
PRODI
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN KARSA
HUSADA GARUT
Jl. Nusa
Indah No. 24 Tlp. 02624704803 / 235860
Garut Jawa Barat
2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya karena dalam kesempatan ini saya masih
diberi waktu dan gerak untuk dapat menyelesaikan makalah Bahasa Inggris
“Trend dan Issue Keperwatan Anak”. Tak lupa juga shalawat serta salam atas nama junjungan
Nabi besar Nabi Muhammad SAW, dan keluarga serta para sahabatnya.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada orang tua yang telah memberikan bantuan materil maupun nonmateril
demi terselesaikannya makalah ini. Juga kepada Ibu Sulastini
S.Kep,Ners yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahannya. Juga kepada teman-teman yang
telah membantu secara langsung maupun tidak langsung.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saya berharap kepada setiap orang yang telah membaca agar memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan acuan agar dapat lebih baik
lagi dalam kesempatan yang akan datang. Saya juga memohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang
membacanya dan bukan hanya sebatas berupa teori melainkan bisa dipraktekan di
kehidupan sehari - hari, serta menjadi inspirasi untuk kita semua agar kita
bisa menyongsong kehidupan yang lebih baik lagi.
Garut, Maret 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
...............................................................................................................................i
Daftar
Isi ........................................................................................................................................ii
BAB I
Latarbelakang
.................................................................................................................................1
Rumusan masalah
............................................................................................................................1
Tujuan
............................................................................................................................................1
BAB II
Pengertian Trend
............................................................................................................................2
Pengertian issue...............................................................................................................................2
Pengertian keperawatan
..................................................................................................................2
Pengertian trend dan issue
keperawatan
..........................................................................................3
Pengertian anak
..............................................................................................................................4
Trend dan issue keperawatan
anak .................................................................................................4
BAB III
Kesimpulan
....................................................................................................................................10
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Supartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar
keperawatan anak.jakarta:EGC
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Keperawatan
anak merupakan hal yang patut dibahas, karena pada masa kanak-kanak banyak hal
yang dapat mempengaruhi pola pikir bahkan mempengaruhi perkembangan anak.
Selain itu
trend dan isu yang berkembang dalam masyarakat sangat beragam, mulai dari yang
bersifat pembentukan moral, pelayanan kesehatan, sampai mengenai terapi trauma.
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Trend?
2. Apa yang dimaksud dengan Isu ?
3. Apa yang dimaksud dengan keperawatan ?
4. Apa yang dimaksud dengan trend dan isu
keperawatan?
5. Apa yang dimaksud dengan Anak ?
6. Apa saja trend dan isu dalam keperawatan anak
pada saat ini?
Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Trend .
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Isu.
3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan
keperawatan.
4. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan trend
dan isu keperawatan.
5. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan anak.
6. Menjelaskan apa saja trend dan isu
keperawatan anak pada saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian trend
Trend
adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga
dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada
saat ini yang biasanya sedang populer dikalangan masyarakat
B.
Pengertian isu
Isu adalah
suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang kritis.
Isu adalah sesuatu yang
sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas faktanya atau
buktinya.
C.
Pengertian keperawatan
Keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan
bentuk pelayanan yang mencakup biopsikososial-spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan
manusia (Lokakarya keperawatan nasional(1983))
D.
Pengertian trend dan isu keperawatan
Trend dan
isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang
praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend
dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Setelah
tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada
tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional
keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa
transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat
tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan
berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan
baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping
meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi,
kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai
dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah
kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit
degeneratif.
Pada
masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat
lebih kritis. Kondisi
itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis
menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan
dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual
dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas
dan menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat
yang professional di Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang
dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya :
1) Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi
keperawatan. Tahun 1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada
tahun 1869.
2) Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat
professional.
3) Keterlambatan system pelayanan keperawatan.,
( standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi)
Menyadari
peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak
negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “
sehat untuk semua pada tahun 2010 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1) Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting
dalam pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan,
pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan
merupakan pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan
professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus
ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana
penunjang pendidikan.
2) Memantapkan system pelayanan perawatan
professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang
menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu
semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan
keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.
3) Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu
perubahan cepat dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan
individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi
serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi
organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu
organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya
jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
E.
Pengertian anak
Seseorang
yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Anak merupakan seseorang
yang dilahirkan dalam suatu keluarga.
F.
Trend dan isu keperawatan anak
·
Imunisasi
Imunisasi
adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak
sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari
infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan
imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain.
Karena tidak tertular dari kita.
Tujuan
Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi yaitu:
1. Hepatitis.
2. Campak.
3. Polio.
4. Difteri.
5. Tetanus.
6. Batuk Rejan.
7. Gondongan
· Cacar air
· TBC
Macam-Macam Imunisasi
1. Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara
aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi
aktif juga dapat di bagi dua macam:
a. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan
tubuh yang secara ototmatis di peroleh sembuhdari suatu penyakit.
b. Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang diberikan
untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
2. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat
kekebalantubuhnya di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan.
Contah lain adalah:Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi
tersebut menerimaberbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta
selama masakandungan.misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:
a. Imunisai pasif alamiahAdalah
antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan olehibu yang merupakan orang
tua kandung langsung ketika beradadalam
kandungan.
b. Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh
yang di peroleh karena suntikan serumuntuk mencegah penyakit tertentu
Jenis-Jenis
Imunisasi
1. Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan
vaksin BCG yang bertujuanmemberi kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium
tuberculosisdengan cara menghambat
penyebaran kuman.
2. Imunisasi hepatitis B adalah tindakan
imunisasi dengan pemberianvaksin hepatitis B ke tubuh bertujuan memberi
kekebalan dari penyakithepatitis.
3. Imunisasi polio adalah tindakan memberi
vaksin poli (dalam bentuk oral)atau di kenal dengan nama oral polio vaccine
(OPV) bertujuan memberikekebalan dari penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di
berikan empatkali dengan 4-6 minggu.
4. Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan
imunisasi dengan memberivaksin DPT (difteri pertusis tetanus) /DT (difteri
tetanus) pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit
difteri,pertusis,dantetanus. Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan
berikutnya dengan interval 4-6 minggu.
5. Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi
dengan memberi vaksin campak pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari
penyakit campak. Imunisasi dapat di berikan pada usia 9 bulan secara
subkutan,kemudian ulang dapat diberikan dalam waktu interval 6 bulanatau lebih
setelah suntikan pertama . ( Asuhan neonatus bayi
dan balita :98-101)
Mekanisme Imunisasi Dalam Proses PencegahanPenyakit
Imunisasi
bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadaporganisme
tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit
·
Atraumatic care
Atraumatic
care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya
merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada anak.
Dasar pemikiran pentingnya asuhan terpeutik ini adalah bahwa walaupun ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang pediatrik telah berkembang pesat,tindakan
yang di lakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas,
dan takut pada anak. Sangat di sadari bahwa sampai saat ini belum ada teknologi
yang mengatasi masalah yang timbul sebagai dampak perawatan tersebut. Hal ini
memerlukan perhatian khusus dari tenaga kesehatan, khususnya perawat dalam
melaksanakan tindakan pada anak dan orang tua.
Beberapa
buku penelitian menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit yang dapat menimbulkan
trauma bagi anak adalah lingkungan fisik,tenaga kesehatan baik dari sikap
maupun pakaian putih,alat-alat yang di gunakan,dan lingkungan sosial antar
sesama pasein. Dengan adanya stresor tersebut di stress yang dapat di alami
anak adalah gangguan tidur,pembatasan kreatifitas, perasaaan nyeri, dan suara
bising, sedangkan di stress psikologis mencakup kecemasan, takut, marah,
kecewa, sedih malu dan rasa bersalah.
Atraumatic
care adalah bentuk perawatan terapeutik yang di berikan oleh tenaga kesehatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,melalui penggunaan tindakan,yang dapat
mengurangi distrek fisik maupun distrek psikologis yang di alami anak maupun
orang tuannya. Autramatic care bukan satu bentuk intervensi yang nyata
terlihat, tetapi memberi perhatian pada apa, siapa, di mana, mengapa, dan
bagaimana, prosedur di lakukan pada anak dengan tujuan mencegah dan mengurangi
stres fisik dan psikologis.
Asuhan
yang terapeutik tersebut dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan, penetapan
diagnosis, pengobatan, dan perawatan baik pada kasus akut maupun kronis dengan
intervensi mecakup pendekatan psikologis, misalnya menyiapkan anak dengan
prosedur fisik, memberikan kesempatan pada orang tua untuk terlibat merawat
anak dirumah sakit, dan menciptakan suasana / lingkungan rumah sakit yang aman
bagi anak dan orang tua.
Satu hal
yang harus jadi perhatian perawat adalah dampak lingkungan fisik rumah sakit
dan perilaku petugas itu sendiri sering kali menimbulkan trauma pada anak.
Lingkungan rumah sakit yang asing bagi anak dan orang tua dapat menjadi
stresor. Demikian juga pakaian seragam tim kesehatan,yaitu baju seragam putih
menjadi stresor bagi anak,sedangkan orang tua dapat menjadi stres apabila
mendapat informasi yang mengejutkan tentang kondisi penyakit anaknya.
Dapat anda
bayangkan bagaimana bila seorang perawat atau dokter anak datang pada pasien
(anak dan keluarganya) untuk melakukan asuhan keperawatan, tetapi denngan wajah
cemburut, masam, dan tidak ada sapaan ramah sedikitpun. Mungkin sebelum di
lakukan tindakan anak sudah takut dan menangis bahkan tidak mau di dekati. Akan
tetapi, bagaiman bila seorang perawat datang dengan wajah yang manis,
tersenyum, dan sapaannya pada anak demikian menyenangkan, lemah lembut, sambil
menawarkan mainan kecil yang menarik hati.
Dengan
demikian,jelas lingkungan fisik dan psikososial rumah sakit dapat menjadi
stresor bagi anak. Selain perilaku petugasnya,ruang perawatan untuk anak tidak
dapat di samakan seperti orang dewasa. Ruangan tersebut memerlukan dekorasi
dengan nuansa anak, seperti adanya gambar dinding berupa gambar binatang dan
/bunga, tirai dan sprie, serta sarung bantal yang berwarna dan bercorak
binatang atau bunga, cat dinding yang berwarna, serta tangga yang pegangannya
berwarna cerah.
·
Terapi pijat anak-anak
maupun bayi
Salah
satu hal paling menarik tentang Pijat adalah bahwa hal itu
tidak terbatas pada orang-orang dari usia tertentu. Orang tanpa
memandang usia dan jenis kelamin dapat menuai manfaat Terapi Pijat.
Meskipun praktek ini umumnya digunakan oleh orang dewasa, orang tua dari Bayi yang
lahir baru dan sedikit anakjuga bergabung dengan barisan.
Para orangtua secara aktif mencari bentuk terapiAlternatif dalam
rangka untuk memastikan pendidikan yang tepat dari orang yang mereka
cintai.
Teknik-teknik
untuk terapi pijat alternatif pada umumnya sama untuk bayi
maupun Anak-anak. Namun, perbedaannya terletak pada
penanganan yang tepat dan juga dalam besarnya manfaat yang mereka berikan untuk
anak-anak dari berbagai usia.
a. Pijat pada bayi
Pijat
bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional, perkembangan
mental dan sosial. Mereka menciptakan ikatan yang kuat antara orangtua dan anak
sebagai bayi mendapat terkena rasa sentuhan lembut. Selain itu,
sangat efektif dalam membantu bayi prematur berat keuntungan.
Hal ini meningkatkan perkembangan motorik pada bayi yang
terpajan kokain dan memfasilitasi fungsi pernapasan bayi mengalami
asma. Bayi semacam itu menunjukkan keuntungan positif dalam perilaku dan
penurunan hormon kecemasan dan stres.
Bayi
cenderung banyak menangis karena satu-satunya cara mereka
mengekspresikan diri selama tahap awal masa bayi. Sebuah pijatan lembut dapat
menenangkan bayi yang menangis dan juga meringankan setiap penyakit kolik,
peredaran darah dan pencernaan. Selain itu, membantu orang tua baru menjadi
nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan situasi win-win untuk semua orang.
Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian dari rutinitas
harian setiap orangtua.
b. Pijat pada anak-anak
Pijat
anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak manfaat.
Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD,
adalah gangguan kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan
anak-anak. Perkiraan umum menempatkan 3-7% dari semua anak usia sekolah
dan remajasebagai penderita ADHD. Studi telah membuktikan terapi pijat
sebagai alat yang efektif untuk melawan gangguan ini. Sebuah penelitian baru
mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-15 menit terapi
alternatif pijat setiap hari menunjukkan peningkatan fokus dan terlalu kelelahan.
Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan menunjukkan tanda-tanda luar
biasa dari mood positif.
Manfaat Jangka Panjang
Terapi Alternatif
Manfaat lain jangka
panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu merintangi setiap
potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa dewasanya. Marybetts
Sinclair, salah satu pelopor di pijat pediatrik adalah seorang terapis pijat
dan menulis tentang pengalaman sendiri tentang bekerja dengan orang dewasa. Dia
mencatat bahwa banyak masalah orang dewasa mengalami bisa saja efektif
ditangani dengan terapi pijat selama masa kecil mereka. Memicu poin dari luka
masa kanak-kanak dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan otot dalam kehidupan
dewasa. Sebuah cedera lahir yang tak kunjung sembuh pada gilirannya dapat
menyebabkan masalah struktural. Beberapa anak pergi melalui trauma emosional
yang jika tidak ditangani mengikuti mereka dalam kehidupan dewasa mereka. Semua
ini, menurut Sinclair, dapat dicegah melalui terapi pijat alternatif.
·
Pelayanan kesehatan bagi
balita
Pemantauan pertumbuhan
balita dengan KMS.KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang
sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan
pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah,
dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas
pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita
menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh
kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak seimbangan pemberian
makan pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi
petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan
kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau
memulihkan kesehatan- nya.
KMS berisi catatan penting
tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare,
pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan
Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah
Sakit. KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua
balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).
Manfaat KMS adalah :
-
Sebagai media untuk mencatat
dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap,
meliputi pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan
diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif,
dan Makanan Pendamping ASI.
· - Sebagai
media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
-
Sebagai sarana komunikasi yang
dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan
kesehatan dan gizi.
2) Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari
golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan
mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu
meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya
campak, diare dan infeksi lain.
Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan
pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap
Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada
bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. (Depkes RI,
2007)
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU )
diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun.
Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan vitamin A disebut juga dengan
xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A
pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir
atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ).
Pemberian vitamin A termasuk
dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan setiap 6
bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-anak balita diberikan vitamin A
secara gratis dengan target pemberian 80 % dari seluruh balita. Dengan demikian
diharapkan balita akan terlindungi dari kekurangan vitamin A terutama bagi
balita dari keluarga menengah kebawah.
3) Pelayanan Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Adapun jenis pelayanan yang
diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
a. Penimbangan berat badan
b. Penentuan status pertumbuhan
c. Penyuluhan
d. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan
pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila
ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas.
4) Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu
pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan
fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. MTBS
bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar
(Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll).
Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia. Dikatakan lengkap karena meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita. Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balita.
Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia. Dikatakan lengkap karena meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita. Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balita.
Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
a. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan
dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan
non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah dilatih).
b. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan
terintegrasinya banyak program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).
c.
Memperbaiki praktek keluarga dan
masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus
balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Trend dan
isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang
praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend
dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Trend dan
isu keperawatan anak
1. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya
pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak
terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi
penyakit-penyakit
2. Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan
trauma pada anak dan keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena
bertujuan sebagai terapi pada anak
3. Terapi pijat anak-anak maupun bayi
4. Pelayanan kesehatan bagi balita